Sabtu, 05 Desember 2015

Lembar lama

Apatis
Windy Ekananda Putri

Penyair tumbuh subur
Penulis bertutur lebur
Aktor bertemmpur
Koki menyayur
Ayam bertelur bahkan
Daun gugur

Dan pemuda itu mendengkur.


Utawut
Windy Ekananda Putri

Mata gendut, dahi mengkerut
Bibir cemberut, tingkah carut-marut
Dalam benak serabut
Tak akan, tak mau, tak bisa dicabut.

10-04-15

Main Kaca
Windy Ekananda Putri

Terus saja menjaga, berpura-pura yakinlah
Toh porslen itu ringkih
Lima jari tak cukup kuat menahannya. Menyerah saja

10-04-15

Bunyi siapa
Windy Ekananda Putri

Daiat ramai sekali
Bulat sempurna, kuning berkedip
Genit. Tak jua di bawah sini
Balkon atau jalan tol
Tak. Ada gerak hanya sekali
Tak. Ada angin hanya secuil
Tak. Ada aroma itu setitik. Tak
Tak. Tak. Tak. Hanya itu bergema

10-04-15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar