Di malam sesudah jungkat
Jungkit berkata asa
Mengapa engkau putus
Di malam sesudah jungkit
Tertawa rasa tawar
Sedih seperti asinnya laut tertumpah
Di malam sesudah jungkat
Menjadi tubuh lah utuh
Perginya rasa, serasa
Apa aku tak tau
Mengapa harus jungkir
Kalau kau bermula jungkit
Mengapa harus tawar
Karena memang sudah kenyang rasa