Minggu, 24 April 2016

Sesudah Jungkat Jungkit


Di malam sesudah jungkat
Jungkit berkata asa
Mengapa engkau putus

Di malam sesudah jungkit
Tertawa rasa tawar
Sedih seperti asinnya laut tertumpah

Di malam sesudah jungkat
Menjadi tubuh lah utuh
Perginya rasa, serasa
Apa aku tak tau

Mengapa harus jungkir
Kalau kau bermula jungkit
Mengapa harus tawar
Karena memang sudah kenyang rasa



Dibawah Kantuknya Mega
WEP

Dibawah kantuknya mega
Sebuah tuturan di masa lalu berpijar
Lebih terang dari lampu jalan
Hingga masuk ke lembah dasar

Di bawah kantuknya mega
Cerita bunga bangkai mengudara
Kunci sebuah gubuk kecil salam lembah sanubari

Dibawah kantuknya mega
Menyentuh aral kokohku sedari dulu
Jejalan jejalan itu muncul lagi
Air mata pun mendobrak aral kokoh itu

Ku pejam mata lalu menyipit
Mega merona berganti pagi
Pagiku telah datang,
Pagiku memeluk hangat,
Pagiku berbinar indah
Kalau begini aku jadi bersalah
Kalau begini mataku yang berbinar
Masih bersama garis khayal yg tak bisa runtuh.
Tapi meruntuhkan aku sedasar bumi.