Senin, 21 September 2015

Coretan Singkat

Ceceran Bait

Oleh
Windy Ekananda Putri

I

JAUH & DEKAT. Mengapa senin selalu jauh dengan jumat?
padahal jumat selalu dekat dengan senin.
Karena senin punya cara sendiri untuk mendekati jumat.
kata seorang penyair.

II

Mulai lelah dengan nada-nada kosong

III

aiiih, terlalu pagi untuk bertamu di hari ini.
Merepotkan saja!
aih, dirimu tiba-tiba jadi embun pagi
yang suka pamit kala fajar menjelma
lantas selimutmu kusimpan di lemari

IV

Setibanya tanya dalam
empat ratus malam
setibanya pula angin pemberi jawaban

401. Sedalam anak pagi menjelajahi rongga nafasku
sebanyak itu kau dalam pundi sajakku. Selamat pagi
diwaktu itu.

V

Si  tinggi itu disini
duduk mencari kata untuk pena kesepian
sesekali menoleh
mencari kata diantara angin
tak sengaja  ku rebut kata itu
inilah baitnya.
kembali ke atas...

VI

Kau sajikan secangir kopi pada setitik gerimis
juga angan dan bianglala

VII

Ada yang terpantul dimata sang malam
Cahaya remang bolam lampu dan kunang-kunang
ad seorang wanita perajut sepi

VIII

Izinkan aku mengetuk pintu
sebelum tetangga
sebelum pesanan sampai
sebelum pintu terkunci

IX

Ia adalah kata
Beruntunglah ia
sempat dilahirkan pena
sempat bersandar pada anak kayu.
Hatinya tak berjejal,ocehnya tak percuma.

X

Kupicingkan mata, lebih lagi
sinarnya membuat mataku sakit
terlalu terlena melihat juga
 diam-diam menusuk matamu
sayangnya
Sebuah kantuk yang enggan menyapa dan
sepotong sunyi yag terhidang di kamar

XI

Pada mulanya potret lalu sederet imaji
terlihat sendu.. meradanglah kini

2 komentar:

  1. aku bertemu bertemu dengan bola mataku di kala pagi. mandi ia di kamarmandiku. berdebu, layu. penuh dengan lika, liku. menempel pada debu dan deru jalanan.
    sepertinya ia sedang memandikan dirinya sendiri. atau memintaku untuk memandikannya: tanganku sudah menjadi mayat kataku. dan malampun perlahan mewujudkan dirinya, alam cermin di depanku.

    keren win

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kataku dan katamu
      Mereka berdeda
      berpakaian berbeda
      dadandanannya pun berbeda
      satu yang mereka rasakan
      suka cita telah dilahirkan penciptanya.

      terimakasih indra, terus berkarya ya :)

      Hapus