Pemuda dalam Lagu Wajib Nasional
Oleh Windy Ekananda Putri
Pemuda, sebutan itu sangatlah
bermakna pada zaman dahulu di Indonesia. Pemuda dengan semangat juang dan
patriotisme yang tinggi. Membela bangsa dan negara. Berjuang untuk memperoleh
pendidikan setinggi-tingginya walau susah payah dibawah kolonialisme yang
terjadi saat itu. Menjadi orang yang berilmu dan memperjuangkan keadilan.
Merekalah pahlawan. Pahlawan yang melawan kolonial dengan tak-tik yang
merupakan buah pemikiran, bukan menggunakan otot dan anarkisme.
//Bangun
pemudi pemuda Indonesia// Lengan bajumu singsingkan// untuk negara// masa yang
akan datang kewajibanmulah// menjadi tanggunganmu terhadap nusa// Lagu yang berjudul "Bangun Pemudi
Pemuda" karya Alfred Simanjuntak ini menggambarkan bahwa pemuda Indonesia
adalah harapan bangsa yang wajib menggantikan para pemimpin terdahulu dan
meneruskan cita-cita juga tujuan bangsa. Inilah peran pemuda.
Seperti yang kita lihat pemuda
bermacam-macam di masa kini. Ada yang terpelajar dan ada yang tidak terpelajar.
Pemuda terpelajar ada yang berjiwa patriotisme tinggi ada pula yang tak peduli.
Pemuda yang memiliki jiwa nasionalis dan patriotisme di kalangan pemuda
terpelajar terbagi dua. Mereka yang benar-benar mengabdi pada negara dengan
kegiatan yang bermanfaat dan meneruskan cita-cita pahlawan dan mereka yang
berdemo.
Bait kedua lagu "Bangun Pemudi
Pemuda" karya Alfred Simanjuntak yang berbunyi //Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas// Tak usah banyak bicara trus
kerja keras// Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih// Bertingkah laku halus
hai putra negri// bertolak belakang denga fenomena pemuda yang identik dengan
berdemo, mereka terpelajar tetapi cara-cara yang anarkis yang mereka lakukan
tidak sesuai dengan harapan para pahlawan kita. Mereka pun tidak mereka sadari
sebenarnya cara mereka mambuat kacamata masyarakat terhadap pemud menjadi
negatif.
Pemuda yang tidak peduli di kalangan
pemuda terpelajar pun ada. Mereka tidak mementingkan bangsa ini dan jasa-jasa
para pahlwan. Tidak ada rasa ingin tahu tentang pahlawan. Mereka bisa
mengkritik keadaan indonesia tapi tidak berbuat apa-apa. Mereka lebih mementingkan
masa muda mereka yang menyenangkan, hanya kongkow-kongkow tak jelas yang tidak
mengarah ke arah diskusi. Fenomena pemuda masa kini.
Apa lagi pemuda yang tidak
terpelajar, yang mereka tahu hanya cara bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan
ekonomi. Bahkan mungkin mereka tidak tahu kisah-kisah pahlawan kita. Tapi mungkin
pula ada pemuda yang cerdas walaupun tidak terpelajar. Hanya kemungkinan sedikit
kita temui jenis pemuda seperti ini.
Pengetahuan tentang pahlawan yang
minim menghasilkan sikap patriotisme yang rendah dan tidak bisa menghargai jasa
pahlawan. Ada pun yang sudah mengetahui dan mendapatkan ilmu tentang pahlwan,
mereka biasanya cukup sebatas tahu dan tidak mengambil hikmah serta manfaat
dari cerita pahlawan tersebut.
Ini yanyebabkan pemuda tidak bisa
mengamalkan nilai - nilai yang para pahlawan ingin tanamkan pada pemuda Indonesia
yang merupakan harapan bangsa, seperti pada penggalan akhir lagu "Pahlawan Merdeka" karya Sundari
Soekotjo yang berbunyi //Pahlawan merdeka
yang pecah sebagai ratna// Terpencar tersebar di bumi Indonesia// . Maksud
dari yang terpencar sebagai ratna di bumi Indonesia adalah hasil perjuangan
para pahlawan dan semngat juang, yang bisa dambil hikmahnya dan meneruskan
perjuangan mereka oleh para pemuda Indonesia bisa lebih cerdas, peka dan
menghargai jasa pahlawan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar